Spring Waltz Drama Korea Terbaru Indosiar

Halo Penggemar Drama Asia Indosiar, bergembiralah!!! karena setiap sore Anda bakal dimanjakan drama-drama Asia berkualitas oleh Indosiar. Menyusul kesuksesan Serial Hwang Ji Ni, Full House, Coffe Prince, Prince Hours, Princess Hours, Corner With Love, dll yang dipasang di sore hari. Kali ini Indosiar menayangkan Drama Korea Spring Waltz, sebuah serial bertema musim terbaru (sekaligus terakhir) dari sutradara Yoon Seok-ho yang dikenal lewat trilogi sebelumnya Autumn Love Story alias Endless Love, Winter’s Sonata, dan Summer Scent.

Ceritanya, dalam perjalanan menuju Austria untuk satu keperluan, Park Eun-young tanpa sengaja duduk di sebelah seorang perempuan Korea bernama Song Yi-na yang secara kebetulan melakukan sebuah hal yang pernah diberitahukan seseorang dari masa lalu kepadanya. Begitu tiba, sempat terjadi kesalahpahaman dengan pria bernama Philip, yang mengira Eun-young adalah Yi-na yang mesti dijemputnya. Bahkan oleh Eun-young, yang bahasa Inggrisnya pas-pasan, Philip sempat dikira sebagai pencuri. Kehadiran Yi-na sendiri adalah untuk mewawancarai pianis Korea terkenal Yoon Jae-ha yang dikenal penyendiri. Rupanya selain untuk mewawancara, Yi-na punya hubungan masa lalu dengan Jae-ha. Sayang, pria yang diharap bisa mengenalinya malah bersikap dingin. Sempat putus asa, Yi-na diingatkan oleh Philip yang adalah manajer Jae-ha bahwa bukan tidak mungkin perubahan sikap sang klien disebabkan oleh perpisahan keduanya yang telah berlangsung 15 tahun.
Spring Waltz

Saat mengantar Yi-na ke hotel, tanpa sengaja Philip bertemu lagi dengan Eun-young. Tertarik dengan sikap lugu gadis itu, Philip menawarkan diri sebagai pemandu untuk menemani Eun-young melihat-lihat kota Vienna yang indah. Sempat diwarnai sejumlah kejadian lucu, terutama karena komunikasi keduanya yang tidak lancar akibat perbedaan bahasa, Eun-young akhirnya diberikan tiket konser piano Jae-ha yang digelar di Salzburg.

Di perjalanan menuju Salzburg dengan menggunakan kereta, siapa sangka Eun-young malah satu ruangan dengan Jae-ha (yang memperkenalkan dirinya dengan nama Chris). Sempat jengkel dengan sikap Jae-ha yang jauh dari ramah, mereka akhirnya berkenalan dengan cara yang tidak biasa.

Dasar cuek, dinginnya sikap Jae-ha tidak membuat Eun-young diam namun malah terus berceloteh meski ia tahu pria Korea itu pelit bicara. Sebaliknya, keceriaan dan keisengan Eun-young membuat Jae-ha kembali mengingat suatu kenangan penting dari masa lalunya. Sebelum berpisah, gadis itu menyerahkan satu tiket konser yang diperolehnya dari Philip untuk Jae-ha.

Menghabiskan waktu berkeliling untuk melihat keindahan Salzburg dan kerajinan tangan kota tersebut, Eun-young dengan ragu-ragu masuk ke gedung konser yang begitu prestisius. Sempat dikejutkan oleh Philip yang muncul tiba-tiba dibelakangnya, gadis itu sempat ketar-ketir saat pria blasteran itu duduk di kursi yang seharusnya diduduki Jae-ha.

Namun dengan cepat, Philip mengungkapkan bahwa dirinya adalah manajer pianis yang bakal tampil dan bakal segera kembali ke belakang panggung. Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi Eun-young saat melihat sang pianis adalah Chris alias Jae-ha yang dikenalnya di kereta.

Meninggalkan tempat konser sebelum acara selesai, Eun-young langsung tercekat begitu mendengar Chris memainkan alunan lagu yang sudah dikenalnya. Tanpa sadar, gadis itu terduduk sambil menahan tangis karena mengingat kenangan masa lalu yang begitu berkesan bersama seorang bocah laki-laki seumurnya.

Masa Kecil

Sambil memainkan lagu, ingatan Jae-ha terbawa ke masa lalu saat seorang bocah bernama Lee Su-ho dibawa oleh sang ayah ke sebuah pulau terpencil untuk melarikan diri dari kejaran penagih hutang. Meski menderita, Su-ho tetap gembira karena bisa bersama ayahnya. Rupanya karena kasus serupa, Su-ho telah berulang kali berpindah-pindah tempat tinggal. Bahkan dalam sebuah kesempatan, ia sempat ditelantarkan di sebuah panti asuhan oleh sang ayah, yang menghilang tak tentu rimbanya, selama setahun sebelum kemudian dijemput lagi.

Karena itu, ia berusaha untuk berada disamping pria itu, yang dengan segala cara berusaha meninggalkan Su-ho mulai dari menitipkannya ke sahabatnya saat kecil yang punya putri bernama Eun-young hingga pura-pura sakit di tengah padang rumput. Cara yang terakhir ternyata berhasil, dan Su-ho hanya bisa menangis melihat perahu yang membawa sang ayah meninggalkan pulau yang baginya asing sama sekali.

Daniel Henney as Phillip 필립 , Lee So Yeon 이소연 as Song Leena 송이나

Duduk dengan perasaan jengkel di pinggir pantai sampai matahari terbenam, Su-ho akhirnya menuruti ajakan Eun-young, yang terus menunggu meski pemuda cilik itu menolak ikut, untuk tinggal dirumah yang ditinggallinya bersama sang ibu sambil menunggu ayahnya datang. Namun baru di hari pertama, Su-ho sudah tidak betah dan dengan sedikit paksaan meminta uang jajan Eun-young, yang ingin digunakannya untuk membayar sewa perahu feri alias pergi dari pulau. Namun karena ternyata apa yang diperolehnya tidak cukup, bocah laki-laki itu akhirnya kembali dengan wajah merengut sambil mengikuti Eun-young ke sekolah.

Berulang kali bersikap kasar, lama-lama Su-ho luluh juga oleh ketulusan Eun-young yang setia menemaninya. Yang membuat Su-ho trenyuh, Eun-young terlihat begitu sedih dan bercucuran air mata saat mengira dirinya benar-benar pergi meninggalkan pulang.

Bahkan, hubungan keduanya semakin dekat terutama saat Eun-young terlibat insiden yang membuatnya nyaris tenggelam. Dengan bercucuran air mata, Su-ho berjanji untuk terus berada disamping gadis cilik itu. Sejak saat itu, keduanya nyaris tidak terpisahkan meski niat Su-ho untuk meninggalkan pulau dan mencari sang ayah tetap membara.

Tak disangka, pria yang dinanti-nanti malah muncul beberapa hari kemudian saat Su-ho nyaris dihajar seorang anak yang lebih besar karena dirinya dianggap menipu uang sejumlah bocah. Tidak cuma membawa hadiah untuk sang putra, Eun-young dan ibunya, ayah Su-ho juga berniat untuk menetap di pulau tersebut.